Thursday 2 February 2012

Different? Why Not!

Ini hari kedua di bulan Februari. Waktu berjalan cepat, dan Waktu adalah salah satu hal yang tidak bisa kita stop seberapa keraspun kita berusaha untuk men-stopnya.
I'm not want to talk about si Waktu itu, saya hanya ingin menulis (share) hal-hal absurd yang saya pikirkan belakangan ini (Saya sangat tau bahwa ga seharusnya hal absurd aja ditulis dan tidak seharusnya hal absurd itu dipikirkan), but I just want to write.
Saya jauh dari kata 'sempurna' sangat amat jauh, I know it. Saya juga kayanya ga punya IQ yg tinggi, Saya tidak memiliki sertifikat/penghargaan apa-apa dibidang akademis, jadi kalo ada yg merasa tersinggung atas beberapa hal yg saya tuliskan dibawah ini saya minta maaf.
Saya pribadi lebih menyukai menulis dalam bentuk point-point, so I wrote some point as below :
  • Hal Absurd pertama : Saya adalah orang yang sering kali menggunakan bahasa inggris ketika mengupdate status di media social (ex:twitter or FB or my personal messages on blackberry). Dan bahasa inggris saya cukup kacau menurut saya, but I'm really enjoying to write in english (especially when blasphemed something), dan mungkin lo ya mungkin ada beberapa teman yg mengatakan 'Sok jago inggris ah kamu' atau 'ga cinta banget ya sama bahsa indonesia' itu 2 kalimat yg sangat umum saya dengar, but for the saying that saya akan menjawab "Sesuka saya", hahha terdengar sombong memang tapi toh tak apa kan ya :). Pernahkah kalian berpikir suatu saat setelah lepas dari bangku pendidikan kita akan bekerja dan mencari uang sendiri? Ini tahun 2012 soob, perusahaan mana sih yang ga menuliskan kalimat "able to use english" di bagian syarat ketika kita ingin meng-applly pekerjaan? Mau jadi PNS aja sekarang TOEFLnya setidaknya 550(kalo ga salah), SEE?! Soo, apa salahnya sih ngomong/belajar bahasa inggris? Menggunakan bahasa inggris bukan untuk pamer-pameran, menggunakan bahasa inggris juga tidak sedikitpun mengurangi rasa nasionalisme kita!
  • Hal absurd ke dua : Agak sesek ketika ada orang yang bebicara "Pake jilbab tapi kok kelakuannya kaya gitu" !  Untuk saya pribadi, jangan salahkan jilbabnya tapi salahkanlah orangnya! Saya sangat tau kita tinggal di Indonesia yanga adat-istiadat,norma dan sikap sangat dinilai dinegara ini, ketika ada cewek yang mungkin sering pulang malam terus dijadiin bahan gosipan dikomplek(kaya disinetron2 itu). Terus ada cewek yang mungkin jilbaban tapi katanya kelakuannya kegatelan(kasih saleb anti gatel!), Bagi saya pribadi, Terserah deh ya itu cewek yang jilbaban mau pacaran ke, mau ke bar sampai malam kek,selama itu bukan saudara saya dan tidak mengganggu hidup pribadi kita ngapain diurusin siih???? Saya pernah membaca hasil wawancara seorang wartaman dengan Saskia AdeaMecca, and she said  'Biarkan agamaku menjadi urusan pribadiku dengan Tuhan' Dan saya sangat setuju dengan kalimat itu.
  • Hal Absurd ke tiga : Ingat pepatah ini kawan "Mulutmu adalah Harimaumu". Saya sangat tahu juga ini adalah jaman kebebasan berbicara, bebas mengemukakan pendapat, saya tahu itu. Tapi saya adalah salah satu orang yg sangat menghargai orang lain yang masih menjaga kata-kata yg dikeluarkan dari mulutnya! Jujur, saya agak sedikit memutar bola mata ketika melihat seseorang menulis kata BITCH! FUCK! (tanpa sensor sedikitpun) di media sosialnya. Apakah dia yang menuliskan kata BITCH di status jejaring sosialnya tidak lebih BITCH dari orang yang dia hujat?! Owh belum tentu sob! Kalimat berikut ini mungkin akan terdengar sedikit klise, but trust me ini kalimat banyak benernya "Tidak selamanya kamu harus membalas hal keji yang orang lain buat kepadamu dengan hal keji juga!" Kalo kita lagi sangat amat marah, haruskah kita menulisnya di media sosial yg mungkin dibaca oleh orang lain dan kemudian orang lain menilai kita menjadi sangat negatif hanya hal kecil bodoh yang kita lakukan?! I don't think so. Kalian boleh mengumpat, boleh menghujat, tapi tidak bisakah dengan bahasa yang lebih sopan? Lupakah kalian dengan pelajaran bahasa indonesia yaitu KIASAN? Gunakanlah kata yang lebih/setidaknya cukup sopan. Kita tinggal di Indonesia sob! Jadi 'Berpikirlah sebelum berbicara'!
  • Hal Absud ke empat (last but not the least) : Kenapa ya sebagian orang di negara kita masih sering tabu ketika membicarakan tentang Sex(sorry to say), Narkoba/Minuman keras? Ada yang bisa menjelaskan ke saya. Saya pernah menuliskan status seperti ini "Marry the one ho loves you more, the richer one and of course who's GOOD in BED" dan kalian atau apa reaksi teman saya "aish, vulgar banget sih tu kata Good in Bed!"  Nah loo, kenapa masalah sex begitu tabu? Entahlah. Saya bukan orang yang mendukung sex before marriage atau sex sebelum menikah, tapi jika ada orang yang memang having sex before marriage terserah itu hidup mereka. Dan kalau urusan narkoba, ada satu pertanyaan "Apakah ganja termasuk narkoba?". Kalian pernah nonton stand-up comedy-nya Pandji? Dia pernah bilang, Pandji adalah salah seorang yang mendukung peredaran ganja di Indonesia! Dan entah kena bius apa, saya setuju! Memanganya apa bedanya Ganja dengan Alkohol ataupun rokok? Sama-sama membawa efek buruk to? Jadi ya sama aja! Mengikuti kata Pandji "Mana ada orang yang habis nyimeng langsung merkosa orang? Ada orang habis nyimeng langsung ngerampok orang? Jawabnnya ga ada! Kebanyakan sih orang habis mabuk yang ngerampok orang!"  Saya hanya ingin men-share satu kalimat ini >> "Respect other people's choices. It's their life, not yours."

Sekian tulisan panjang saya tentang hal absurd yang ada diotak saya akhir-akhir ini. Mohon maaf sekali kalau ada yang salah, mohon maaf sekali kalau ada yang tersinggung, saya benar-benar tidak bermaksud untuk menyinggung. Saya hanya ingin menulis, titik. 

Sincerely,
Annisa (20 tahun,gadis remaja yang berusaha berpikiran liberral tapi tetap gadis yang terkadang berpikiran jadul dan menaati agama :p )


No comments:

Post a Comment